Selasa, 06 April 2010

Day-2 capitalism vs simplicity

Salam damai semoga besertamu,

Terimakasih kepada Tuhan, yang pada hari ini saya boleh menghirup kembali udara pagi, merasakan kesederhanaan sebuah wisma melati di Bima I, walaupun dimalam hari kudengar suara mencicit, dan dengan tembok yang tipis, samar-samar kudengar desahan asmara dari kamar sebelahku, yang membuatku kurang bisa tertidur..

Setelah hari sebelumnya memperoleh konfirmasi dari proyek assistant kantor, mbak Isma bahwa booking tiket dan akomodasi telah diaktivasi kembali, maka jadilah aku check out dari pondokan sederhana, di seberang toko Joger yang terkenal ramai itu, di jl.raya Kuta.

Langsung menuju ke sebuah pondok baru yang hampir 180 derajat berbeda kondisinya, baik dari segi harga, fasilitas, dan lain-lainnya.
Pondok yang bernama Harris riverview itu terletak di jl.raya Kuta 62A, Badung Bali.

Aku jadikan ini sebagai buah dari pekerjaan yang telah kulakukan,walau saja tetap merasa pemborosan. Mengapa? karena dengan fasilitas2 yang disediakan itu, tidak banyak yang bisa dinikmati dengan penuh selain tidur nyaman diatas ranjang King-Koil, mandi air hangat, dan lain-lainnya yg berstandar ****.,yang hanya bisa dinikmati setelah sepulang dari kantor, yaitu jam 9 atau 10 malam.

Ya sudah, dinikmati saja dahulu kemurahan atau mungkin buah dari kapitalisme, yang dimana aku terlanjur terlibat didalamnya, dimana rekan-rekan kerjaku yang memperoleh penugasan diluar kota juga mencicipi pengalaman yang sama. Bahkan bisa dibilang, kesempatan untuk merasakan hotel mewah sekelas aston, sheraton, atau yang setara.

Setelah check in jam 09.30 AM, dengan uang deposit senilai Rp.500 ribu yang harus diberikan pada saat check in dan menaruh 2 koperku, segera kulanjutkan ke kantor.

Hari itu aku bertemu Arif, seorang sahabat yang masih bersahabat seperti sebelumnya, dengan hangat membantu memperkenalkan aku dengan rekan-rekan lainnya, yang membuat saya kian tidak canggung dilingkungan yang baru itu.

Siangnya kami makan bersama tidak jauh dari kantor, disebelah Gelael, hanya dengan dua belas ribu rupiah, sudah bisa mengenyangkan+1 gelas jus alpukat. Cukup bersih, puas dan murah :)

Sorenya, menghilangkan penat dengan makan bakso disebelah kantor kita persis, ditemani beberapa rekan yang menghangatkan suasana dengan canda.

Rasanya tidak terasa sudah hingga waktu menunjukkan jam 07.30 wita, Arif mengajak makan bersama di jl. raya Kuta, di warung pinggiran jalan, ada soto ceker yang nikmat dan sebotol minuman, dengan kocek hanya dua belas ribu rupiah saja.

Segera setelah mengirim email beberapa tugas-tugas yang mulai perlu dibiasakan itu, pukul 10.00 WITA, sudah tidak sabar rasanya merasakan kasur Harris.

Apa yang telah kuperoleh hari ini?
- Persahabatan dan kasih membuat hidup akan indah dan terasa lebih mudah
- Jangan mudah panik, bila mulai panik, lakukan STOP : Stop THinking Observation Planning
- Sang Ibunda yang diceritakan oleh Ayahanda, mulai merasakan ketiadaan diriku dirumah, dan membuatnya gundah, dan sebagai tanda kasih orangtua senantiasa kepada anak-anaknya
- Harapan-harapan dan semangat yang perlu tetap dipupuk, dalam doa/ iman dan kasih

Baiklah, selamat malam kalau begitu, semoga Tuhan menyertai dan memberkati kita, seperti apa yang juga boleh kulalui, antara kesederhanaan dan kemewahan, antara kemurahan dan keserakahan, antara etos kerja dan obsesi.

Harris, 06Apr10, 11:42 WITA

2 komentar:

  1. Eh mas, ngomong-ngomong waktu liburan ke Bali kemaren, aku tinggalnya juga Di Harris Riverview juga, yang dua kamar. Karena baru buka, harganya juga lagi promo gitu.
    Dapet view sungainya ga? Hehe..

    Semangat! Dan seperti kata anak2 MC: "Jangan nakal yah.." hahaha..

    BalasHapus
  2. eh Git, ni dpt fasilitas kntor krn masih nyari kosan. kalo ndirian mah ngapain..mahal. keliatan sungainya juga. trims Git, jangan nakal juga disana ya..

    BalasHapus

selamat datang pencinta kehidupan !

..adalah sebuah sukacita 'tuk bisa berbagi rasa dengan anda..